Kitab “Bidayatul Hidayah” karya ulama besar Abu Hamid Muhammad al-Ghazali ini banyak disebut-sebut sebagai Mukadimah Ihya Ulumuddin, karya masterpiece beliau yang sangat monumental itu.
Kitab ini membahas proses
awal seorang hamba mendapatkan hidayah dari Allah Ta’ala, dimana sang hamba sangat membutuhkan pertolongan dan bimbingan
dari-Nya. Juga menjelaskan seputar halangan maupun rintangan yang
tersebar di sekitarnya, yaitu ketika sang hamba berusaha untuk mendekatkan diri
kepada Sang Maha Pencipta, melalui tata cara dan adab yang benar.
Kitab ini
secara garis besar berisi tiga bagian. Yakni, Bagian tentang adab-adab
ketaatan, bagian tentang meninggalkan maksiat, dan bagian tentang bergaul
dengan manusia, Sang Maha Pencipta, dan sesama makhluk. Menurut al-Ghazali, jika
hati kita condong dan ingin mengamalkan apa-apa yang ada di kitab ini, maka berarti kita termasuk seorang hamba
yang disinari oleh Allah dengan cahaya iman di dalam hati.
Sebenarnya kitab BIDAYATUL
HIDAYAH ini telah pun diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu oleh seorang tokoh
yang terkenal iaitu Al-Alim Al-Allamah As-Syeikh Abdus Samad Al-Falimbani
(meninggal sekitar tahun 1203 h).Terjemahan beliau dinamakan sebagai Hidayatussalikin
Fisuluki Maslakil Muttaqin.Kitab ini amat terkenal di rantau Asia Tenggara
kerana ia mempunyai gaya bahasa yang tinggi dan huraian yang lengkap serta
penambahan yang besar faedahnya.
Berbalik semula kepada kitab BIDAYATUL HIDAYAH, kitab ini merupakan kitab tasawwuf yang terdiri dariapada beberapa bahagian perbahasan.Kitab ini dimulakan dengan pendahuluan daripada Imam Ghazali yang dituju khusus kepada para penuntut ilmu agar tidak terpedaya dengan syaitan yang selalu berusaha menyesatkan anak Adam.Bahagian pertama yang dibincangkan dalam kitab ini ialah tentang adab-adab melaksanakan ketaatan yang kemudiannya disusuli dengan cara-cara meninggalkan maksiat dan adab-adab bermuamalah dangan Khalik dan makhluk.
Rp. 20.000,-