Dikatakan oleh Ibn Taimiyah : "Syariat Taurot
didominasi oleh ketegaran, syariat injil didominasi oleh kelembutan dan
syariat Al-Qur'an menengahi dan meliputi keduanya". Konsekwensinya,
islam mengandung ajaran-ajaran hukum dengan orientasi kepada
masalah-masalah tingkah laku manusia. Kesadaran beragama sekaligus
menerima dengan ketulusan hati doktrin doktrin keagamaan harus ada pada
diri manusia. Bukti kongkrit terhadap hal ini adalah pada kitab-kitab
figih yang selalu dimulai dengan pembahasan thaharah sebagai awal
pensucian batin.
Sejak zaman Rosululla, terhadap
para sahabat Nabi yang lebih tertarik kepada hal-hal yang lebih bersifat
batiniyah. Mereka ini bisa disebut sebagai kaum sufi. Mereka kaum sufi
meyakini bahwa inti pengalaman keagamaan ialah penghayatan yang pekat
akan situasi diri yang sedang berada di hadapan Tuhan. Pertemuan dengan
Tuhan merupakan puncak kebahagiaan. Dalam hadits di sebutkan "...sesuatu
yang tak pernah terlihat oleh mata, tak terdengar oleh telinga, dan tak
pernah terbetik dalam hati manusia".
Buku
Terjemahan Minahus Saniyah ini adalah kumpulan pembahasan yang singkat
dan padat tentang "jalan menuju makrifat kepada Tuhan". Di dalamnya
diulas segmen-segmen terpenting sebagai arah untuk menggapainya.
Terjemahan: Minahus Saniyah
Karya: Abdul Wahab Asy-Sya'roni
Penerjemah: M. Adib Bisri
Cetakan II, Nov
Terjemahan: Minahus Saniyah
Karya: Abdul Wahab Asy-Sya'roni
Penerjemah: M. Adib Bisri
Cetakan II, Nov
Rp. 10.000,-