Budaya, tradisi NU adalah amaliyah-amaliyah yang dilakukan orang-orang
Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi keagamaan terbesar di Insonesia.
Tradisi dan amaliah NU, seperti tahlilan, haul, tawassul, istighotsah,
talqin, ziarah kubur, shalat tarawih 20 reka'at dan lain-lain, hampir
dilakukan (mayoritas bangsa Indonesia, baik yang melakukan itu merasa
dan mengakui sebagai orang NU ataupun tidak.
Terbentuknya budaya dan tradisi NU ini, tidak bisa lepas dari peran para Walisongo, penyebar Islam di Indonesia, khususnya pulau Jawa, mereka menyampaikan dakwahnya dengan metode bil hikmah wal mau'idzah hasanah, santun dan damai, jauh dari cara-cara kekerasan, Mereka tidak membentur budaya dan tradisi, tetapi dengankearifan dan kealiman mereka akan syariat Islam, Mereka jadikan budaya dan tradisi sebagai media dakwah, budaya yang tidak sesuai syariat Islam mereka rubah sedikit demi sedikit, hasilnya, Indonesia (mayoritas) penduduknya adalah muslim, bahkan terbanyak di dunia.
Belakangan, merekayang pemahaman agamanya hanya parsial (sepotong-sepotong), bukan pemahaman yang menyeluruh, mensalah pahami dan menuduh bahwa tradisi dan amaliyah Nahdlatul Ulama itu berbau syirik, bid'ah dan kufur.
Kehadiran "Buku Landasan Amaliyah NU" akan menjelaskan secara jelas dan gamblang, bahwa amaliyah tradisi NU, setelah melalui pemahaman yang komprehensif (menyeluruh), bukan pemahaman yang parsial (sepotong-sepotong), ternyata memiliki landasan hukum yang kuat dan kokoh, baik dari Al Qur'an dan Al Hadits yang jauh dari perbuatan syirik, bid'ah dan kufur, seperti yang mereka salah pahami selama ini.
Terbentuknya budaya dan tradisi NU ini, tidak bisa lepas dari peran para Walisongo, penyebar Islam di Indonesia, khususnya pulau Jawa, mereka menyampaikan dakwahnya dengan metode bil hikmah wal mau'idzah hasanah, santun dan damai, jauh dari cara-cara kekerasan, Mereka tidak membentur budaya dan tradisi, tetapi dengankearifan dan kealiman mereka akan syariat Islam, Mereka jadikan budaya dan tradisi sebagai media dakwah, budaya yang tidak sesuai syariat Islam mereka rubah sedikit demi sedikit, hasilnya, Indonesia (mayoritas) penduduknya adalah muslim, bahkan terbanyak di dunia.
Belakangan, merekayang pemahaman agamanya hanya parsial (sepotong-sepotong), bukan pemahaman yang menyeluruh, mensalah pahami dan menuduh bahwa tradisi dan amaliyah Nahdlatul Ulama itu berbau syirik, bid'ah dan kufur.
Kehadiran "Buku Landasan Amaliyah NU" akan menjelaskan secara jelas dan gamblang, bahwa amaliyah tradisi NU, setelah melalui pemahaman yang komprehensif (menyeluruh), bukan pemahaman yang parsial (sepotong-sepotong), ternyata memiliki landasan hukum yang kuat dan kokoh, baik dari Al Qur'an dan Al Hadits yang jauh dari perbuatan syirik, bid'ah dan kufur, seperti yang mereka salah pahami selama ini.